Baca cerita lawas saur sepuh, cerita ini pernah jadi sandiwara radio, pernah juga di TV kan di TPI jaman dulu,
Masih inget drama seri saur sepuh? Ketika brama kumbara kalah
tanding dengan biksu kampala dari tibet, dia menemui gurunya, Brama
lantas curhat, dan sang guru, kakek astagina memberi wejangan "kalau
ingin menang, kuasailah ajian lampah-lumpuh"
Dalam persilatan saur sepuh, puncak kehebatan seorang satria,
diukur dengan penguasaan atas ajian serat jiwa, dan itu hanya dimiliki
brama kumbara, Raja madangkara yang masyhur sakti mandraguna. Dia telah
menguasai ajian serat jiwa pada level 10. Sudah advance.
Namun, biar sehebat itupun, brama masih kalah dengan biksu kampala.
Seorang pengembara dari tibet yang bahkan jauh dari tenar akan
kesaktian, Tentu saja, tumbangnya brama bikin geger.
Bagaimana tidak, seorang yang diakui sebagai jagoan ranah persilatan, ambruk oleh seorang biksu,
Tingkatan ajian dalam saur sepuh, itu sudah diatur. Ada, serat jiwa,
tapak sakti, bayu bajra. Kategorisasinya diatur berdasar efek
kerusakan, semua ajian di cerita saur sepuh itu dicapai dengan
langkah-langkah lelaku yang menyita waktu panjang dipadepokan, dengan
syarat yang rimbun , Tapi, ternyata tingkatan ajian tdk mentok disana.
Ada sebuah ilmu yg disembunyikan oleh para guru dipucuk gunung, yg
sumbernya dari astagina, Dan ajian pamungkas itu bernama lampah lumpuh.
Lampah artinya "berjalan" lumpuh artinya "beku, tidak bergerak".
Membekukan pergerakan , Kakek astagina tidak memberi syarat yang ribet
kepada brama untuk mendapatkan ilmu itu. Dia cukup menyuruh satria itu
untuk berpuasa 40 hari, tanpa makan, minum, dan dilarang memikirkan
apapun selama proses instalasi ajian lampah-lumpuh itu. Tidak ada
tutorial maca2 selain menyepi, Akhirnya, brama kumbara segera
melaksanakan titah gurunya.
Dia langsung menuju vila kenegaraan bernama pesanggerahan keramat untuk bersemedi,
Setelah melewati masa 40 hari, pesanggerahan keramat geger. Lokasi
peristirahatan raja yang dijaga sekian prajurit terpilih itu gaduh...,
Mendapati tubuh brama yang tersungkur persis orang mati, kurus,
kumal, gondrong dan mengenaskan. Rupanya lelaku brama memang berat...,
Begitu prajurit sibuk hendak menyiapkan ambulan yang bentuknya
semacam awan kinton, karena burung rajawali raksasa sedang cuti, muncul
suara, Suara itu melarang semua orang disana, untuk menyentuh tubuh
brama "biarkan, dia telah kembali ke bayinya, biarkan dia tegak
sendiri",
Rupanya, itu suara kakek astagina, guru brama, yang diam-diam
memantau situasi lewat satelit pribadinya. Dia memonitor lelaku brama dg
cctv, mungkin bilang ke brama kalau gak kuat lambaikan tangan ke kamera
kayak acara bukan dunia lain "̮ƗƗɐƗƗɐƗƗɐƗƗ"̮ɐƗƗɐƗƗɐ"hehe ,
Dikemudian hari dibukalah rahasia, bahwa keampuhan aji lampah
lumpuh justru ketika penggunanya menghilangkan segala keinginan dalam
dirinya, Bahwa ketika seseorang sampai kepada tingkat "tidak ingin
apa-apa, tidak punya apa-apa, dia tidak bisa diapa-apakan".
Maka aji lampah lumpuh itu, muatan intinya adalah "menang tanpo
ngasorake". Brama tinggal hening cipta, amatik aji, dan musuh akan
lumpuh.
Pengobatan dari efek ilmu pamungkas itu pun tidak harus di terapi
macam-macam. Cukup berjanji akan menjadi orang baik, dengan
sesungguhnya.
Dalam ranah persilatan saur sepuh, tak ada ilmu yang melebihi ajian
lampah-lumpuh. Tak ada metodologi atas kesadaran akan kekosongan, Dan
karena itulah judul episode yang menceritakan ini adalah, diatas langit
masih ada langit. Puncak pencapaian sekaligus bentangan martabat.
itu cuma cerita fiksi,(sandiwara radio/novel/drama seri tpi lho
ya), gak ilmiyah. Tidak bisa diverifikasi kebenarannya, ndak sesuai
untuk orang modern. Ndak logis. Uhuk...
Sandiwara karya niki kosasih, yang barangkali terinspirasi dari
kerajaan medang kamulan, di jawa tengah. Tempat bertahtanya batara guru,
Ingat, Medang Kamulan. Kamulan artinya permulaan. Jangan kepleset
menjadi "Medang Kemulan". Susah nanti medangnya :D. Kerajaan itu
dipercaya sebagai tempat bermuaranya legenda aji saka, dengan bekas
eksistensi bernama bledug kuwu di grobogan. Konon...
Wah ceritanya salah gan , lelaku puasa 40 hari Brama Kumbara di Padepokan Jaka Lumayung bukan di pesanggrahan kramat. Ilmu Lampah Lumpuh diperoleh Brama setelah membaca Kitab ciptaan Adipati Natakusuma yang diperoleh oleh adik seperguruan Brama yakni Jaka Lumayung.
ReplyDeleteUntuk lebih jelasnya bisa download MP3 serial saur sepuh di Manasukakamusuka.blogspot.com
cerita yg sngat menarik utk disajikan lg. GmLCO msh keliru, jaka lumayung itu bukan adik seperguruannya tapi kakak seperguruannya, sy br2 hbis nyimak lg sandiwara radionya.
ReplyDeleteBukan kalah dengan biksu kampala tapi kalah dengan ajian waringin sungsang Kijara lugina klo sama biksu kampala imbang
ReplyDelete