Friday, February 8, 2013

saur sepuh

Baca cerita lawas saur sepuh, cerita ini pernah jadi sandiwara radio, pernah juga di TV kan di TPI jaman dulu,
Masih inget drama seri saur sepuh? Ketika brama kumbara kalah tanding dengan biksu kampala dari tibet, dia menemui gurunya, Brama lantas curhat, dan sang guru, kakek astagina memberi wejangan "kalau ingin menang, kuasailah ajian lampah-lumpuh"

Dalam persilatan saur sepuh, puncak kehebatan seorang satria, diukur dengan penguasaan atas ajian serat jiwa, dan itu hanya dimiliki brama kumbara, Raja madangkara yang masyhur sakti mandraguna. Dia telah menguasai ajian serat jiwa pada level 10. Sudah advance.
Namun, biar sehebat itupun, brama masih kalah dengan biksu kampala. Seorang pengembara dari tibet yang bahkan jauh dari tenar akan kesaktian, Tentu saja, tumbangnya brama bikin geger.
Bagaimana tidak, seorang yang diakui sebagai jagoan ranah persilatan, ambruk oleh seorang biksu,

Tingkatan ajian dalam saur sepuh, itu sudah diatur. Ada, serat jiwa, tapak sakti, bayu bajra. Kategorisasinya diatur berdasar efek kerusakan, semua ajian di cerita saur sepuh itu dicapai dengan langkah-langkah lelaku yang menyita waktu panjang dipadepokan, dengan syarat yang rimbun , Tapi, ternyata tingkatan ajian tdk mentok disana. Ada sebuah ilmu yg disembunyikan oleh para guru dipucuk gunung, yg sumbernya dari astagina, Dan ajian pamungkas itu bernama lampah lumpuh.

Lampah artinya "berjalan" lumpuh artinya "beku, tidak bergerak". Membekukan pergerakan , Kakek astagina tidak memberi syarat yang ribet kepada brama untuk mendapatkan ilmu itu. Dia cukup menyuruh satria itu untuk berpuasa 40 hari, tanpa makan, minum, dan dilarang memikirkan apapun selama proses instalasi ajian lampah-lumpuh itu. Tidak ada tutorial maca2 selain menyepi, Akhirnya, brama kumbara segera melaksanakan titah gurunya.
Dia langsung menuju vila kenegaraan bernama pesanggerahan keramat untuk bersemedi,
Setelah melewati masa 40 hari, pesanggerahan keramat geger. Lokasi peristirahatan raja yang dijaga sekian prajurit terpilih itu gaduh...,
Mendapati tubuh brama yang tersungkur persis orang mati, kurus, kumal, gondrong dan mengenaskan. Rupanya lelaku brama memang berat...,
Begitu prajurit sibuk hendak menyiapkan ambulan yang bentuknya semacam awan kinton, karena burung rajawali raksasa sedang cuti, muncul suara, Suara itu melarang semua orang disana, untuk menyentuh tubuh brama "biarkan, dia telah kembali ke bayinya, biarkan dia tegak sendiri",
Rupanya, itu suara kakek astagina, guru brama, yang diam-diam memantau situasi lewat satelit pribadinya. Dia memonitor lelaku brama dg cctv, mungkin bilang ke brama kalau gak kuat lambaikan tangan ke kamera kayak acara bukan dunia lain "̮ƗƗɐƗƗɐƗƗɐƗƗ"̮ɐƗƗɐƗƗɐ"hehe ,

Dikemudian hari dibukalah rahasia, bahwa keampuhan aji lampah lumpuh justru ketika penggunanya menghilangkan segala keinginan dalam dirinya, Bahwa ketika seseorang sampai kepada tingkat "tidak ingin apa-apa, tidak punya apa-apa, dia tidak bisa diapa-apakan".
Maka aji lampah lumpuh itu, muatan intinya adalah "menang tanpo ngasorake". Brama tinggal hening cipta, amatik aji, dan musuh akan lumpuh.
Pengobatan dari efek ilmu pamungkas itu pun tidak harus di terapi macam-macam. Cukup berjanji akan menjadi orang baik, dengan sesungguhnya.

Dalam ranah persilatan saur sepuh, tak ada ilmu yang melebihi ajian lampah-lumpuh. Tak ada metodologi atas kesadaran akan kekosongan, Dan karena itulah judul episode yang menceritakan ini adalah, diatas langit masih ada langit. Puncak pencapaian sekaligus bentangan martabat.

itu cuma cerita fiksi,(sandiwara radio/novel/drama seri tpi lho ya), gak ilmiyah. Tidak bisa diverifikasi kebenarannya, ndak sesuai untuk orang modern. Ndak logis. Uhuk...
Sandiwara karya niki kosasih, yang barangkali terinspirasi dari kerajaan medang kamulan, di jawa tengah. Tempat bertahtanya batara guru, Ingat, Medang Kamulan. Kamulan artinya permulaan. Jangan kepleset menjadi "Medang Kemulan". Susah nanti medangnya :D. Kerajaan itu dipercaya sebagai tempat bermuaranya legenda aji saka, dengan bekas eksistensi bernama bledug kuwu di grobogan. Konon...

3 comments:

  1. Wah ceritanya salah gan , lelaku puasa 40 hari Brama Kumbara di Padepokan Jaka Lumayung bukan di pesanggrahan kramat. Ilmu Lampah Lumpuh diperoleh Brama setelah membaca Kitab ciptaan Adipati Natakusuma yang diperoleh oleh adik seperguruan Brama yakni Jaka Lumayung.

    Untuk lebih jelasnya bisa download MP3 serial saur sepuh di Manasukakamusuka.blogspot.com

    ReplyDelete
  2. cerita yg sngat menarik utk disajikan lg. GmLCO msh keliru, jaka lumayung itu bukan adik seperguruannya tapi kakak seperguruannya, sy br2 hbis nyimak lg sandiwara radionya.

    ReplyDelete
  3. Bukan kalah dengan biksu kampala tapi kalah dengan ajian waringin sungsang Kijara lugina klo sama biksu kampala imbang

    ReplyDelete